Korespondensi Status Kependudukan Terhadap Preferensi Ruang Jalan: Studi Kasus Kota Bandung
DOI:
https://doi.org/10.32315/jlbi.v14i1.442Keywords:
Preferensi, Ruang Jalan, Complete Street, Status Kependudukan, Analisis KorespondensiAbstract
Perencanaan kota di negara berkembang semakin menyadari pentingnya pengembangan yang berorientasi pada manusia. Salah satu konsep yang berkembang pesat saat ini adalah Complete Street. Konsep ini menekankan pentingnya respon desain dan perencanaan ruang jalan kota terhadap keberagaman konteks pengguna sehingga dapat meningkatkan kualitas pengalaman ruang. Namun, karakteristik individu khususnya pengaruh latar belakang sosial budaya terhadap pemilihan ruang jalan kota masih belum banyak dikaji, khususnya dalam konteks negara berkembang. Studi ini bertujuan untuk meninjau status kependudukan dapat menjadi representasi karakteristik individu dan memiliki pengaruh terhadap preferensi ruang jalan kota. Analisis korespondensi terhadap kuesioner semi tertutup (semi close-ended) dari 190 responden di Bandung, Indonesia, menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara status tempat tinggal dan preferensi jalan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengunjung melihat jalan sebagai tujuan rekreatif, sedangkan penduduk memilih ruang jalan fungsional yang mendukung rutinitas harian (utilitarian). Studi ini mengusulkan kerangka konseptual mengenai empat aspek utama yang memengaruhi preferensi ruang jalan kota, yakni aspek penyerta, aspek motivasi, aspek atraksi, dan aspek mobilitas. Dengan mempertimbangkan aspek-aspek tersebut di dalam perencanaan dan perancangan ruang jalan kota, diharapkan ruang jalan dapat memberikan pengalaman ruang yang akan menjadi identitas kota yang berkesinambungan.