Prinsip Arsitektur Tropis Nusantara pada Rumah Vernakular Jawa (Studi Kasus: Omah Joglo dan Limasan di Gunungkidul)
DOI:
https://doi.org/10.32315/jlbi.v14i1.422Keywords:
Arsitektur, Joglo, Termal, Limasan, TropisAbstract
Arsitektur vernakular adalah wujud adaptasi masyarakat terhadap lingkungan yang mencerminkan budaya lokal. Bentuk arsitektur vernakular di Indonesia dikenal sebagai Arsitektur Tropis Nusantara yang dirancang untuk merespons iklim tropis dengan mengoptimalkan pengendalian termal melalui prinsip hemat energi dan pendinginan pasif. Salah satu arsitektur vernakular yang masih dapat ditemui adalah rumah vernakular Jawa yang dalam pembuatan rumah tersebut masyarakat Jawa berpegang pada nilai hidup berdampingan secara harmonis dengan alam. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi prinsip-prinsip Arsitektur Tropis Nusantara dan mengetahui kinerja termal dalam penurunan suhu pada rumah vernakular Jawa di Gunungkidul. Metode yang digunakan yaitu mixed method yang menggabungkan pendekatan kualitatif dengan analisis desain visual dan kuantitatif dengan pengukuran suhu udara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa omah Joglo dan Limasan menerapkan prinsip Arsitektur Tropis Nusantara, seperti volume atap besar, ventilasi optimal, tritisan lebar, adanya vegetasi, dan material dengan konduktivitas termal rendah untuk menurunkan suhu dalam ruangan pada siang hari. Penurunan suhu ruang luar pada omah Joglo lebih efektif dibandingkan omah Limasan. Efektivitas ini disebabkan oleh rasio atap omah Joglo yang lebih besar, ventilasi yang lebih lebar, serta penggunaan material alami berpori dengan konduktivitas termal rendah.