Partisipasi Masyarakat dalam Keberlanjutan Kampung Budaya Polowijen, Malang
DOI:
https://doi.org/10.32315/jlbi.v13i3.383Keywords:
Kampung Budaya Polowijen, Keberlanjutan Budaya, Partisipasi Masyarakat, Pelestarian Budaya, Wisata BudayaAbstract
Kampung Budaya Polowijen (KBP) di Malang merupakan kampung tematik yang bertujuan untuk melestarikan dan menghidupkan kembali tradisi dan kebudayaan lokal. Melalui partisipasi aktif masyarakat, KBP berhasil menjadi pusat pelestarian budaya dan destinasi wisata budaya yang unggul. Penelitian ini mengeksplorasi tingkat partisipasi masyarakat serta metode partisipasi yang diterapkan dalam keberlanjutan wisata budaya di KBP. Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberhasilan objek wisata yang unik, termasuk situs bersejarah dan atraksi budaya, menarik minat wisatawan dan mendorong keterlibatan masyarakat, didukung oleh investasi pemerintah dalam dana, pelatihan, serta peningkatan fasilitas dan infrastruktur. Partisipasi masyarakat di KBP mencapai tingkat "Delegation" dalam model partisipasi sosial Arnstein, di mana warga memiliki kekuatan dan kewenangan untuk mengawasi, mengelola, dan memastikan akuntabilitas program-program budaya. Warga berperan aktif dalam pembuatan rencana pengelolaan dan perencanaan kegiatan, yang mencerminkan kebutuhan dan aspirasi mereka. Implementasi PRA dan FGD berhasil menciptakan ruang dialog yang partisipatif, memungkinkan pengumpulan informasi yang kaya dan membangun konsensus di antara warga. Keberhasilan ini menunjukkan bahwa pelibatan masyarakat yang signifikan dalam pengelolaan budaya lokal dapat memastikan keberlanjutan dan kemajuan program-program pelestarian budaya.