Studi Penerapan Solarleaf – The Bioreactor Facade sebagai Solusi Alternatif Arsitektur Tanggap Iklim dan Energi
DOI:
https://doi.org/10.32315/jlbi.6.1.65Keywords:
arsitektur, biofacade, energi, iklim, shadingAbstract
Aspek pembangunan merupakan sektor dengan andil terbesar dalam pemanasan global dibandingkan sektor transportasi dan energi. Situasi ini memaksa peneliti dan arsitek untuk selalu menemukan inovasi dalam desain untuk bangunan yang berkelanjutan, dengan lebih memperhatikan desain hemat energi. Pencapaian desain hemat energi dalam perancangan arsitektur salah satunya dapat dicapai dengan menerapkan teknologi yang berkelanjutan, seperti desain shading (kisi-kisi). Parameter desain kisi-kisi pun dapat berupa orientasi, besaran, maupun lokasi bangunan. Teknologi yang berkembang memungkinkan penggunaan shading sebagai salah satu elemen energi yang terbarukan. Beberapa bangunan mengkombinasikan shading bangunannya dengan solar panel, bahkan dengan tanaman. Dengan kemajuan tekologi saat ini, kisi-kisi bangunan juga dapat dibentuk menyerupai akuarium mini yang dapat memungkinkan makhluk hidup berkembangbiak di dalamnya untuk menghasilkan energi terbarukan. Teknologi fasad tersebut dikenal dengan teknologi biofacade. Dengan prinsip fotosintesis sederhana dan siklus CO2, pengaplikasian fasad ini tidak hanya berdampak postif bagi bangunan, namun juga turut andil dalam kelestarian lingkungan.Downloads
Download data is not yet available.
Downloads
Published
2023-05-07
Issue
Section
Articles
License
Copyright (c) 2017 Jurnal Lingkungan Binaan Indonesia

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.