Hubungan antara Penggunaan Software Pemodelan Arsitektur dengan Kompleksitas Bangunan
DOI:
https://doi.org/10.32315/jlbi.7.2.68Keywords:
bangunan, desain, kompleksitas, pemodelan, softwareAbstract
Dewasa ini kecenderungan penggunaan software pemodelan dalam proses desain arsitektur semakin tinggi. Hal ini menyebabkan berkembangnya ragam jenis software pemodelan arsitektur yang dapat digunakan. Pada studi ini, mahasiswa arsitektur serta para arsitek profesional dipilih menjadi responden penelitian. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pemilihan software pemodelan arsitektur yang digunakan dengan kompleksitas bangunan yang akan dirancang. Kriteria bangunan dijadikan indikator untuk kompleksitas bangunan. Kriteria yang dimaksud dalam hal ini adalah jenis bangunan, luas bangunan, dan tinggi bangunan. Survei online melalui kuesioner dipilih sebagai metode pengumpulan data. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa untuk merancang sebuah bangunan dengan kompleksitas yang rendah cukup menggunakan software pemodelan 3D yang sederhana, yakni SketchUp. Untuk tahapan kompleksitas yang lebih diperlukan software pemodelan lain, seperti CAD, BIM, software grafis, dan software pemodelan3D yang lebih kompleks. Sedangkan untuk bangunan skala besar cenderung menggunakan kembali software SketchUp dan AutoCAD saja.Downloads
Download data is not yet available.
Downloads
Published
2018-03-27
Issue
Section
Articles
License
Copyright (c) 2018 Jurnal Lingkungan Binaan Indonesia

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.