Tektonika Tahan Gempa Arsitektur Tradisional Indonesia: Studi Kasus Rumah Bolon Batak Toba
DOI:
https://doi.org/10.32315/jlbi.v14i4.501Keywords:
arsitektur tradisional, Batak Toba, Rumah Bolon, tahan gempa, tektonika arsitekturAbstract
Tektonika arsitektur tradisional merupakan wujud kearifan lokal dalam menghadapi risiko bencana gempa bumi, namun belum banyak dikaji secara holistik sebagai sistem ketahanan struktural. Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan kaidah, memformulasikan konsep, dan menguji kinerja tektonika arsitektur tradisional tahan gempa melalui studi kasus Rumah Bolon Batak Toba. Penelitian dilakukan melalui tiga tahapan: systematic literature review terhadap 11 jurnal terkait tektonika tradisional, observasi lapangan pada rumah tradisional Batak Toba di Kabupaten Toba Samosir, dan simulasi numerik menggunakan SAP2000 untuk mengevaluasi kinerja deformasi struktur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Rumah Bolon memiliki sistem struktur, konstruksi, dan sambungan berbasis interlocking yang efektif dalam mendistribusikan gaya gempa. Nilai defleksi akibat beban hidup, beban mati, dan beban gempa tercatat sebesar 0,003 cm, jauh di bawah ambang batas 0,6 cm sesuai SNI 03-1729-2002. Beban mati menjadi faktor dominan dalam mempengaruhi deformasi, sementara sistem sambungan tradisional mampu meredam getaran gempa dengan efektif. Penelitian ini membuktikan bahwa prinsip tektonika arsitektur tradisional Batak Toba berkontribusi signifikan terhadap ketahanan bangunan terhadap gempa.


































